Alor
Alor Lokasi: Alor, kepulauan yang terdiri dari 20 pulau, dengan 9 pulau yang telah dihuni penduduk. Letaknya terbujur dari timur ke barat dan pada posisi 123,48 – 125 ” 8’ BT dan 8” 6’ – 8” 36’ LS. Pulau ini menawarkan pengalaman wisata yang sangat menawan. Memiliki selat yang sempit, sehingga menjadi salah satu jalur migrasi mamalia laut besar seperti paus dan lumba-lumba.
Akses: Akses masuk ke Alor adalah melalui Kupang yang bias ditempuh dengan perjalanan udara. Kemudian dari kupang dilanjutkan dengan kapal feri selama 12-13 jam menuju Larantuka lalu melanjutkan perjalanan dengan naik kapal kayu menuju pelabuhan laut Kalabahi dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Liveaboard juga cukup banyak yang beropreasi menuju Alor. Untuk penginapan sudah memadai, baik homestay di Kalabahi, maupun resort di pulau-pulau ataupun di tepi laut Alor.
Gambaran umum Dive Site: Alor memiliki tidak kurang dari 30 dive site saat ini. Beberapa diantaranya: Half Moon Bay, Peter’s Prize, Crocodile Rook, Trip Top, No Man’s Land, The Chatedral, dan banyak lagi. Perairannya yang sesuai untuk fotografi dengan objek macro maupun ikan-ikan besar. Yang menjadi daya tarik utama dive site Alor adalah ikan-ikan besar seperti: Hiu karang , Penyu, Moray Eels, Rays, Napoleon Wrase, Dog-tooth Tuna, Barakuda dan masih banyak yang lain. Topografi dasar laut yang membentuk dinding serta gua untuk pecinta penyelaman menantang dan reef flat untuk pemula tersedia di Alor. Posisinya yang dengan selat yang sempit membuat penyelaman di beberapa titik butuh teknik yang tinggi, khususnya arus, tentunya saja sebanding dengan daya tarik yang bisa dilihat di dalamnya. Saat ini wisata selam di Alor sedang berkembang dan mulai banyak dikenal hingga mancanegara.
Waktu penyelaman terbaik : Mei hingga September
Status Konservasi: Sudah ditetapkan sebagai salah satu kawasan konservasi laut daerah dengan luas 400.008,3 hektare
Akses: Akses masuk ke Alor adalah melalui Kupang yang bias ditempuh dengan perjalanan udara. Kemudian dari kupang dilanjutkan dengan kapal feri selama 12-13 jam menuju Larantuka lalu melanjutkan perjalanan dengan naik kapal kayu menuju pelabuhan laut Kalabahi dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Liveaboard juga cukup banyak yang beropreasi menuju Alor. Untuk penginapan sudah memadai, baik homestay di Kalabahi, maupun resort di pulau-pulau ataupun di tepi laut Alor.
Gambaran umum Dive Site: Alor memiliki tidak kurang dari 30 dive site saat ini. Beberapa diantaranya: Half Moon Bay, Peter’s Prize, Crocodile Rook, Trip Top, No Man’s Land, The Chatedral, dan banyak lagi. Perairannya yang sesuai untuk fotografi dengan objek macro maupun ikan-ikan besar. Yang menjadi daya tarik utama dive site Alor adalah ikan-ikan besar seperti: Hiu karang , Penyu, Moray Eels, Rays, Napoleon Wrase, Dog-tooth Tuna, Barakuda dan masih banyak yang lain. Topografi dasar laut yang membentuk dinding serta gua untuk pecinta penyelaman menantang dan reef flat untuk pemula tersedia di Alor. Posisinya yang dengan selat yang sempit membuat penyelaman di beberapa titik butuh teknik yang tinggi, khususnya arus, tentunya saja sebanding dengan daya tarik yang bisa dilihat di dalamnya. Saat ini wisata selam di Alor sedang berkembang dan mulai banyak dikenal hingga mancanegara.
Waktu penyelaman terbaik : Mei hingga September
Status Konservasi: Sudah ditetapkan sebagai salah satu kawasan konservasi laut daerah dengan luas 400.008,3 hektare
Ambon
BleachWatch Indonesia 2010:
Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi di beberapa lokasi terumbu di Ambon. Laporan yang masuk yaitu di Morella dan Ratuhalat. Lebih lengkap mengenai status pemutihan karang terbaru dapat dilihat di laporan BleachWatch Indonesia 2010.
Pemutihan karang bukan berarti karang mati namun sekarat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan karang bisa pulih. Setiap aktifitas kita akan sangat membantu. Untuk tips-tipsnya dapat dilihat di tips di lokasi pemutihan karang
Ambon merupakan pulau yang terletak di Kepulauan Maluku, di selatan Pulau Seram. Saat ini merupakan letak kota Ambon ibukota dari provinsi Maluku.
Waktu penyelaman yang disarankan: November-April
Ambon sudah terkenal sejak pertama kali Wallacea menginjakkan kakinya di sana. Orang Belanda bahkan menjadikan Ambon sebagai “Bahama”nya orang-orang kaya Amerika dan Eropa sekarang.
Semua ini bukan hanya karena kota, pantai dan laut birunya yang indah, namun juga kekayaan bawah lautnya yang luar biasa. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI bahkan menempatkan satu stasiunnya di sini khusus untuk mendata dan mengamati kawasan perairan yang kaya ini. Sayangnya, pada saat kerusuhan Ambon beberapa waktu lalu, banyak data-data ini yang hilang atau terbakar, sehingga kita kehilangan informasi berharga mengenai kawasan Ambon.
Perjalanan “ecodiving” kita ke Ambon tentunya akan sangat membantu pengumpulan data baru yang akan sangat berguna untuk pengelolaan terumbu.
Tapi, ada atau tidak data, kita tahu bahwa laut Banda yang dalam dan upwelling yang regular membuat kawasan ini berlimpah nutrisi. Hal ini menggaransi kondisi lingkungan terumbu karang dan ikan yang sehat dan berlimpah. Hewan-hewan laut yang bermigrasi antara Samudra Indonesia dan Pasifik juga seringkali terlihat. Jadi, hampir dipastikan bahwa menyelam di Ambon akan membawa pengalaman diving yang manise….
Bali
BleachWatch Indonesia 2010:
Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi di beberapa lokasi terumbu di Bali. Laporan yang masuk yaitu di Pulau Menjangan, Pemuteran dan Lypah Amed. Lebih lengkap mengenai status pemutihan karang terbaru dapat dilihat di laporan BleachWatch Indonesia 2010.
Pemutihan karang bukan berarti karang mati namun sekarat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan karang bisa pulih. Setiap aktifitas kita akan sangat membantu. Untuk tips-tipsnya dapat dilihat di tips di lokasi pemutihan karang
Tentang Bali:
Pulau Dewata, merupakan salah satu pulau paling popular di Indonesia bahkan di dunia terutama karena pariwisatanya. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok tepatnya 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Lintang Timur. Ibukota provinsinya ialah Denpasar. Dengan luas wilayah sekitar 5.636,66 km2. Wisatanya yang lengkap mulai budaya, alam laut hingga gunung), kuliner, dan masih banyak lagi membuat Bali menjadi tujuan utama wisata kelas dunia.
Akses:
Perjalanan menuju Bali sangat mudah dapat dicapai melalui darat, laut maupun udara. Setelah sampai diBali perjalanan dapat dilanjutkan dengan sewa kendaraan ataupun bergabung di travel karena agak sulit untuk mencari kendaraan umum di Bali. Berbagai hotel dan penginapan tersedia melimpah hampir merata diseluruh Bali dengan harga dan fasilitas bervariasi.
Description of Dive Site.words by Kartika Dewi
Berikut beberapa lokasi penyelaman yang dapat dikunjungi di Bali. Tentunya masih banyaklokasi penyelaman, seperti Seraya-Puri jati- Secret Bay yang terkenal dengan muck divenya. Di 3 lokasi ini, dengan mata yang jeli ditambah kamera dengan kemampuan macro yang bagus, dijamin puas. Mulai dari sea horse, ghost pipe sampai mimic octopus,dll. Suka yang bervarias namun dalam satu kompleks? Tentunya harus menyambangi Taman Nasional Bali Barat. Dengan pesonapenyelaman utama yaitu Pulau Menjangan. Setiap sisi pulai ini punya keunikan dan tantangan sendiri. Wall di pos 2, Garden Eel, Healthy reef di pos 1 dan Wreck, Utara Pulau/Pura dengan wall dan schooling ikannya dan masih banyak lagi. Sebagai menu pembuka acara dive di Bali, berikut beberapa diantaranya.
Sanur
Sanur is known as a tranquil coastal destination to both local and international visitors. The area boasts perfect sunrise view backed by the Mount Agung, white sand beach , colorful Jukung- traditional fishermen boat- lined up on the beach, calm night life, and also dive sites. There are several dive sites in Sanur where you can discover the beauty of Bali’s underwater world without spending so much time crossing the ocean,eg. Penjor Reefs, Chanel Point and Jeladi Willis. Encounter the group of razor fish, Nudibranch, anemone fish, lion fish, and more! Happy go lucky, you may encounter sea horse or White Tip Shark.
Sanur is known as a tranquil coastal destination to both local and international visitors. The area boasts perfect sunrise view backed by the Mount Agung, white sand beach , colorful Jukung- traditional fishermen boat- lined up on the beach, calm night life, and also dive sites. There are several dive sites in Sanur where you can discover the beauty of Bali’s underwater world without spending so much time crossing the ocean,eg. Penjor Reefs, Chanel Point and Jeladi Willis. Encounter the group of razor fish, Nudibranch, anemone fish, lion fish, and more! Happy go lucky, you may encounter sea horse or White Tip Shark.
Visibility : 5-15 meter
Animal : Healthy Coral Sea horse, Blue ring Octopus, lion fish Black tip shark
Deep : 8-20 meter
Current : Normal
Animal : Healthy Coral Sea horse, Blue ring Octopus, lion fish Black tip shark
Deep : 8-20 meter
Current : Normal
Nusa Penida
Crossing the Badung Strait to Nusa Penida. The voyage is going to take ±45 minute depends on the sea and weather condition. Upon arrival, you’ll be amazed by the crystal clear water the picturesque view of the landscape. Nusa Penida boasts several dive sites, which are Crystal Bay, Blue Corner, SD Point, Gamad Bay, Sakenan, Batu Abah, Sampalan, Manta Point, and Ped.
Nusa Penida water offers you a challenging drift dive. The myriad types of Marine life, name it Manta Ray, Nudibranch, Sea Snake, Moray eel, and many more, are going to remark your dive trip. During June to October, the peak season for the dive industry in Bali, more divers come to those sites trying their luck to watch the Ocean Sun Fish –Mola mola- doing its annual cleaning ritual.
Nusa Penida water offers you a challenging drift dive. The myriad types of Marine life, name it Manta Ray, Nudibranch, Sea Snake, Moray eel, and many more, are going to remark your dive trip. During June to October, the peak season for the dive industry in Bali, more divers come to those sites trying their luck to watch the Ocean Sun Fish –Mola mola- doing its annual cleaning ritual.
Visibility : 10 – 30 meter
Animal : excellent coral
June – October “Mola-Mola” Great Giant Sun Fish Flat Head, sweet Lips, turtle, Nudibranch, sea snake
Deep : 8- 40 more meter
Current : slow to strong
Animal : excellent coral
June – October “Mola-Mola” Great Giant Sun Fish Flat Head, sweet Lips, turtle, Nudibranch, sea snake
Deep : 8- 40 more meter
Current : slow to strong
Manta Point
Manta Point, located in Nusa Penida’s water area, is divers’ favorite. No guarantee, but the Mantas are seen almost every day at this site. The beauty of the Mantas swimming around and food gathering is astonishing. The visibility at this site is not excellent because of the water contains tons of planktons, the main diet of the Mantas.
Visibility : 5 – 15 meter
Animal : Good Coral
Giant Manta Ray, Giant Black Manta, Octopus, Blue spotted sting ray, Nudibranch
Grey reef shark.
Deep : 5- 15 meter For Manta until 30 more meter
Current : Surge
Animal : Good Coral
Giant Manta Ray, Giant Black Manta, Octopus, Blue spotted sting ray, Nudibranch
Grey reef shark.
Deep : 5- 15 meter For Manta until 30 more meter
Current : Surge
Amed
Amed is a fisherman village now has turned into a tourism village where hotels and resorts hung on its cliff. However, night in Amed is as quiet as night in the forest. Daytime is the best time in Amed. Along the Far East coast there are several beaches you can explore. The beaches are not only good for swimming but also for snorkeling. Ask the local about the current because sometimes a strong current come, make sure you won’t get caught by the current. Amed’s beaches have black sand and stone in some beach. Jemeluk beach is a protected area where you can see corals and fishes and down below Eka Purnama Bungalows in Selang, after the stone beach is the most favorite snorkeling site in Amed.
Japanese Shipwreck in Amed located down below Eka Purnama bungalows is also interesting. Amed is a little village living from fishing and also famous as the producer of salt. Amed’s salt is the best salt of the island and exported to some countries in the world. The shipwreck is not too big, approximately 6meters long and stay still only around 4meters below the sea surface. No one knows the history behind the shipwreck, the local said that the ship previously used by the Japanese army as transportation from the main big vessel to the land. No scary story about this shipwreck. A pigmy seahorse found nestling in a sea fan next to the shipwreck, Nudibranch is common sight for macro lover, and at coral garden next to the shipwreck is the spot to encounter sea turtle and cuttlefish if you are lucky. Be aware of the current. The visibility is usually very good because of the volcano stones of the beach keep the water crystal-clear and gemstone blue.
Japanese Shipwreck in Amed located down below Eka Purnama bungalows is also interesting. Amed is a little village living from fishing and also famous as the producer of salt. Amed’s salt is the best salt of the island and exported to some countries in the world. The shipwreck is not too big, approximately 6meters long and stay still only around 4meters below the sea surface. No one knows the history behind the shipwreck, the local said that the ship previously used by the Japanese army as transportation from the main big vessel to the land. No scary story about this shipwreck. A pigmy seahorse found nestling in a sea fan next to the shipwreck, Nudibranch is common sight for macro lover, and at coral garden next to the shipwreck is the spot to encounter sea turtle and cuttlefish if you are lucky. Be aware of the current. The visibility is usually very good because of the volcano stones of the beach keep the water crystal-clear and gemstone blue.
Visibility : 8 – 13 meter
Animal : Good Coral
Giant Manta Ray, Giant Black Manta, Octopus, Blue spotted sting ray, Nudibranch
Grey reef shark.
Deep : 5 until 30 more meter
Current : middle – strong
Animal : Good Coral
Giant Manta Ray, Giant Black Manta, Octopus, Blue spotted sting ray, Nudibranch
Grey reef shark.
Deep : 5 until 30 more meter
Current : middle – strong
Tulamben
The US Liberty Shipwreck in Tulamben, Karangasem regency is one of the most popular dive sites in the island. This shipwreck is one of the safest wreck dives in the world. It is a beach entry site since the shipwreck is just a few meters away from the shore. The armed cargo ship was built in 1918 and served as a supply ship during World War II. It was toIDRedoed by Japanese submarine I-166 in 1942 while in the southwest strait of Lombok. The ship was rescued and towed towards Bali by a Dutch destroyer the HNLMS Van Ghent. The damage done to the ship was so great that the attempt to reach Singaraja failed, the crew was evacuated and the ship was beached in Tulamben. The 120m long Shipwreck crashed beneath the water during Gunung Agung violent eruption. It now lies on a black sand shelf that slopes from about 6-30m.
Now the shipwreck is covered by a striking array of coral reefs. A broad range of fish live there name it Sweet Lips, Surgeon fish, Moray Eel, Ghost Pipe Fish and many more. The common sight at the site is Schooling Big Eye Trevally while the adventurous diver can’t stand not to discover every corner of the wreck and longing to see the most famous Great Barracuda known as the guardian of the shipwreck, the Napoleon, pigmy seahorse and many other creatures that you may encounter when you are lucky.
Other sites in Tulamben are Coral Garden and Drop off. At Coral Garden, the sea bed covered by healthy soft corals and hard coral. Be ready to encounter the beauty of ribbon eel living at this site. While Drop off is a fascinating site where various types of fish roaming around and corals hanging on the wall. Sometimes shark is seen at this site.
The US Liberty Shipwreck in Tulamben, Karangasem regency is one of the most popular dive sites in the island. This shipwreck is one of the safest wreck dives in the world. It is a beach entry site since the shipwreck is just a few meters away from the shore. The armed cargo ship was built in 1918 and served as a supply ship during World War II. It was toIDRedoed by Japanese submarine I-166 in 1942 while in the southwest strait of Lombok. The ship was rescued and towed towards Bali by a Dutch destroyer the HNLMS Van Ghent. The damage done to the ship was so great that the attempt to reach Singaraja failed, the crew was evacuated and the ship was beached in Tulamben. The 120m long Shipwreck crashed beneath the water during Gunung Agung violent eruption. It now lies on a black sand shelf that slopes from about 6-30m.
Now the shipwreck is covered by a striking array of coral reefs. A broad range of fish live there name it Sweet Lips, Surgeon fish, Moray Eel, Ghost Pipe Fish and many more. The common sight at the site is Schooling Big Eye Trevally while the adventurous diver can’t stand not to discover every corner of the wreck and longing to see the most famous Great Barracuda known as the guardian of the shipwreck, the Napoleon, pigmy seahorse and many other creatures that you may encounter when you are lucky.
Other sites in Tulamben are Coral Garden and Drop off. At Coral Garden, the sea bed covered by healthy soft corals and hard coral. Be ready to encounter the beauty of ribbon eel living at this site. While Drop off is a fascinating site where various types of fish roaming around and corals hanging on the wall. Sometimes shark is seen at this site.
LIBERTY Ship wreck
Visibility : 8 – 13 meter
Animal : Good Coral
School of Travel jack fish, Giant Barracuda, Grouper
Deep : 5 until 30 more meter
Current : middle – strong
Visibility : 8 – 13 meter
Animal : Good Coral
School of Travel jack fish, Giant Barracuda, Grouper
Deep : 5 until 30 more meter
Current : middle – strong
Penuktukan
Only 40minutes drive to the east from Tulamben, you’ll discover the untouched beauty of Penuktukan underwater. At Penuktukan, you are going to make remarkable shore dives where you’ll encounter boomies combine with mini wall where the healthy corals grow and various types of fish undisturbed.
Only 40minutes drive to the east from Tulamben, you’ll discover the untouched beauty of Penuktukan underwater. At Penuktukan, you are going to make remarkable shore dives where you’ll encounter boomies combine with mini wall where the healthy corals grow and various types of fish undisturbed.
Visibility : 15 meter
Animal : Healthy Coral
School of Indian Snapper, Giant Sweetlips, Great size of Grouper, school of fusilier.
Lucky dive! White Tip Shark may be seen.
Deep : 5 until 30 more meter
Current : middle – strong
Animal : Healthy Coral
School of Indian Snapper, Giant Sweetlips, Great size of Grouper, school of fusilier.
Lucky dive! White Tip Shark may be seen.
Deep : 5 until 30 more meter
Current : middle – strong
Bondalem and Surrounded
A small unpopular village for traveler where some simple but excellent accommodations are available for people who treasure tranquility, Bondalem is actually a meditation destination and hidden paradise for divers. Enjoy the shore dive and encounter the abundant of marine life such as schooling of long fin banner fish, Nudibranch, snappers, garden eel, and many of lion fish. The other value to dive here is you can see ultimate show of how local people took the first line to manage their reef
A small unpopular village for traveler where some simple but excellent accommodations are available for people who treasure tranquility, Bondalem is actually a meditation destination and hidden paradise for divers. Enjoy the shore dive and encounter the abundant of marine life such as schooling of long fin banner fish, Nudibranch, snappers, garden eel, and many of lion fish. The other value to dive here is you can see ultimate show of how local people took the first line to manage their reef
Visibility : 15 meter
Animal : Healthy Coral
Long fin banner fish, Nudibranch, snappers, garden eel, and lion fish.
Deep : 5 until 30 more meter
Current : middle – strong
Animal : Healthy Coral
Long fin banner fish, Nudibranch, snappers, garden eel, and lion fish.
Deep : 5 until 30 more meter
Current : middle – strong
Waktu penyelaman terbaik :
Sepanjang tahun menyesuaikan lokasi. Ummnya periode paling ramai antara bulan Juli hingga Oktober
Status Konservasi:
Daerah sekitar pulau menjangan masuk dalam Taman Nasional Bali Barat yang mempunyai luas 19.002,89 ha. terdiri dari kawasan terestrial seluas 15.587,89 ha. dan kawasan perairan selaus 3.415 ha. Beberapa daerah juga berstatus kawasan konservasi desa, konservasi khusus untuk wisat
Karimunjawa
Lokasi: Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa (utara pulau jawa) yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Luas daratan ±1.500 ha dan perairan ±110.000 ha. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau, 5 diantaranya berpenduduk yaitu Karimunjawa sebagai pulau utama, kemujan, parang, Genting dan Nyamuk. Wilayahnya yang berbentuk kepulauan menawarkan berbagai keindahan berwisata, mulai dari tracking hingga diving.
Akses: Untuk menuju kepulauan Karimunjawa dapat dimulai dari Jepara melalui laut ataupun dari Semarang melalui laut atau udara. Perjalanan menuju karimunjawa memakan waktu 4 jam dengan kapal cepat dari semarang dan 6 jam dengan menggunakan ferry ASDP dari Jepara. Keduanya baik ferry maupun kapal cepat hanya tersedia 2 kali/minggu. Di Pulau Karimunjawa semua perjalanan dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor, sedangkan untuk menuju pulau-pulau lain menggunakan kapal kecil.
Gambaran umum dive site: Kepulauan karimunjawa menyediakan sekitar 30 site selam. Selain terumbu karang tepi kita juga dapat menyelam di beberapa taka antara lain taka menyawakan dan taka karang kapal. Bagi pecinta wreck dive anda juga dapat mengunjungi bangkai kapal indonoor. Dengan kedalaman antara 5 – 40 meter, jarak pandang 5 – 25 meter dan arus yang bervariasi memungkinkan para penyelam pemula untuk menjelajahi dunia bawah laut Karimunjawa dengan lebih menyenangkan. Tutupan terumbu karang yang rapat dan didominasi oleh berbagai jenis ikan damsel akan membuat anda betah berlama-lama berlibur di daerah ini. Di sekitar pulau Parang anda juga bisa menjumpai berbgai jenis kima dan ikan napoleon karena site ini jarang terjamah. Untuk akomodasi tersedia banyak homestay dengan harga sangat terjangkau ataupun resort dengan fasilitas mewah.
Waktu penyelaman terbaik : April hingga Oktober
Status Konservasi : Kepulauan Karimunjawa ditetapkan menjadi Taman Nasional sejak 15 Maret 2001. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau.
Akses: Untuk menuju kepulauan Karimunjawa dapat dimulai dari Jepara melalui laut ataupun dari Semarang melalui laut atau udara. Perjalanan menuju karimunjawa memakan waktu 4 jam dengan kapal cepat dari semarang dan 6 jam dengan menggunakan ferry ASDP dari Jepara. Keduanya baik ferry maupun kapal cepat hanya tersedia 2 kali/minggu. Di Pulau Karimunjawa semua perjalanan dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor, sedangkan untuk menuju pulau-pulau lain menggunakan kapal kecil.
Gambaran umum dive site: Kepulauan karimunjawa menyediakan sekitar 30 site selam. Selain terumbu karang tepi kita juga dapat menyelam di beberapa taka antara lain taka menyawakan dan taka karang kapal. Bagi pecinta wreck dive anda juga dapat mengunjungi bangkai kapal indonoor. Dengan kedalaman antara 5 – 40 meter, jarak pandang 5 – 25 meter dan arus yang bervariasi memungkinkan para penyelam pemula untuk menjelajahi dunia bawah laut Karimunjawa dengan lebih menyenangkan. Tutupan terumbu karang yang rapat dan didominasi oleh berbagai jenis ikan damsel akan membuat anda betah berlama-lama berlibur di daerah ini. Di sekitar pulau Parang anda juga bisa menjumpai berbgai jenis kima dan ikan napoleon karena site ini jarang terjamah. Untuk akomodasi tersedia banyak homestay dengan harga sangat terjangkau ataupun resort dengan fasilitas mewah.
Waktu penyelaman terbaik : April hingga Oktober
Status Konservasi : Kepulauan Karimunjawa ditetapkan menjadi Taman Nasional sejak 15 Maret 2001. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau.
Bandaneira
Lokasi: Kepulauan Banda terletak di tenggara Pulau Ambon yang terdiri dari 10 pulau kecil yang meliputi luas keseluruhan 55 Km2, termasuk dalam wilayah Provinsi Maluku. Tiga pulau terbesar di kawasan ini adalah Pulau Neira, Pulau Banda Besar dan Pulau Gunung Api. Selain, keindahan bawah air, Banda terkenal dengan wisata sejaranya, karena merupakan salah satu pulau khusus jaman kemerdekaan.
Akses: Untuk menuju Bandaneira dapat menggunakan jalur udara maupun laut. Jika lewat jalur udara sampai Ambon perjalanan harus dilanjutkan dengan perjalanan laut ataupun udara. Sedangkan jika menggunakan perjalanan laut dari Surabaya memakan waktu 6 hari untuk sampai di Banda. Perjalanan ke Bandaneira dapat pula dengan liveaboard.
Gambaran umum Dive Site: Banda memiliki beberapa dive site yang sudah dikenal penyelam antara lain: Sonegat, Pulau Keraka, Pulau Sjahrir dan Batu Kapal, Pulau Lontar, Gunung api, Batu Belanda, Pulau Ai dan Pulau Hatta. Alam bawah laut banda memiliki topografi yang beranekaragan mulai dari reef flat, wall sampai gua-gua kecil. Berbagai ikan karang, ikan besar, sponge serta tunicate berwarna-warni merupakan objek fotografi yang sangat menawan. Di pulau Hatta sering ditemui gerombolan ikan ekor kuning dan ikan-ikan besar bahkan hiu whitetip dengan panjang mencapai 2 meter. Pada bulan-bulan tertentu sering tampak rombongan paus melintasi perairan Bandaneira
Waktu penyelaman terbaik : Maret-April dan atau September-Oktober
Status Konservasi: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.69/Men/2009 Kawasan Konservasi Perairan Nasional Laut Banda dan Pulau Gunung Api Banda ditetapkan sebagai kawasan Taman Wisata Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 1135/Kpts-II/1992 tanggal 28 Desember 1992, dengan luas 734,46 ha.
Bunaken
Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken.
Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektar dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektar, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu. Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken.
Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut. Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.
Dive center di Bunaken:
Reef Check – Description
Derawan
Lokasi: Derawan merupakan sebuah kepulauan di Kabupaten Berau Kalimantan timur yang terdiri dari 31 pulau, termasuk 4 pulau yang cukup terkenal yaitu Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban. Kepulauan Derawan memiliki beberapa ekosistem pesisir dan pulau kecil yang sangat penting yaitu terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau (hutan mangrove). Derawan juga merupakan rumah bagi beberapa spesies yang dilindungi seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa dan duyung.
Akses: Untuk sampai ke Derawan, pertama harus menuju Balikpapan kemudian menuju berau melalui jalur darat maupun udara. Dilanjutkan dengan perjalanan darat kurang lebih 2 jam untuk mencapai pelabuhan dan terakhir adalah menggunakan jalur laut dengan speed boat selama 30 menit untuk mencapai Derawan.
Gambaran umum dive site: Daya tarik utama adalah pulau Kakaban, sebuah atol yang karena proses geologi mengalami pengangkatan, membentuk danau air asin yang masih berhubungan dengan laut di sekeliling pulau. Fauna menarik yang paling menarik tentunya adalah 4 jenis ubur-ubur yang hidup di danau ini: Cassiopeia ornate, Mastigias papua, Aurelia aurita dan Tripedalia cystophora yang telah kehilangan kemampuan menyengatnya. Selain danau Kakaban, terdapat juga beberapa spot populer seperti manta spot, hiu dan penyu. Keunikan-keunikan ini berkombinasi dengan keindahan dari terumbu karang menjadikan pesona penyelaman di daerah ini tidak pernah berakhir.
Waktu penyelaman terbaik : April hingga Desember
Status Konservasi: Kepulauan Derawan masuk dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) berdasarkan keputusan Bupati Berau tahun 2005. Pertimbangan utama konservasi di Derawan ialah keanekaragaman hayati yang ada di kepulauan ini antara lain satwa endemik.
Halmahera Utara
Halmahera Lokasi: Kabupaten Halmahera Selatan adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 8.892 km² dan berpenduduk sebanyak 147.919 jiwa (2000). Daerah yang belum banyak terekspos ini menyimpan berjuta keindahan alam, budaya dan dunia bawah lautnya. Beberapa ahli menyebut bahwa Halmahera adalah jantung sesungguhnya dari segitiga terumbu karang dunia.
Akses: Untuk mencapai Halmahera dapat ditempuh lewat laut dan udara Jakarta/Surabaya/Manado menuju ao-Tobello (ibukota Halamahera Utara) atau Jakarta/Surabaya/ menuju Ternate-Tobello. Dari Ternate dapat dengan transportasi laut, menyeberang ke pulau Halmahera menggunakan speedboat Kotabaru (45 menit). Alternatif lain adalah dengan menggunakan kapal feri dari pelabuhan feri Bastiong (2 jam). Keduanya akan membawa anda sampai ke Sofifi. Dari Sofifi anda dapat memanfaatkan jasa transportasi darat untuk dapat sampai ke Tobelo. Perjalanan Sofifi-Tobelo akan anda tempuh dalam waktu 3,5 jam. Bila memilih perjalanan udara terdapat jadwal penerbangan yang langsung menuju Tobelo.
Gambaran umum Dive Site: Hamparan terumbu karang dan biota lainnya akan memanjakan mata anda ditambah dengan jarak pandang yang sangat baik serta arus yang tenang aman untuk penyelam pemula sekalipun. Beberapa site yang direkomendasikan untuk penyelaman antara lain: Pulau Tagalaya, Pulau Dodola, Taman laut Tobotobo, Pulau Bobale dan Pulau Powale.
Waktu penyelaman terbaik : Maret dan April, pertengahan September hingga pertengahan Desember
Status Konservasi: Taman Laut
Karimunjawa
Lokasi: Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa (utara pulau jawa) yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Luas daratan ±1.500 ha dan perairan ±110.000 ha. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau, 5 diantaranya berpenduduk yaitu Karimunjawa sebagai pulau utama, kemujan, parang, Genting dan Nyamuk. Wilayahnya yang berbentuk kepulauan menawarkan berbagai keindahan berwisata, mulai dari tracking hingga diving.
Akses: Untuk menuju kepulauan Karimunjawa dapat dimulai dari Jepara melalui laut ataupun dari Semarang melalui laut atau udara. Perjalanan menuju karimunjawa memakan waktu 4 jam dengan kapal cepat dari semarang dan 6 jam dengan menggunakan ferry ASDP dari Jepara. Keduanya baik ferry maupun kapal cepat hanya tersedia 2 kali/minggu. Di Pulau Karimunjawa semua perjalanan dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor, sedangkan untuk menuju pulau-pulau lain menggunakan kapal kecil.
Gambaran umum dive site: Kepulauan karimunjawa menyediakan sekitar 30 site selam. Selain terumbu karang tepi kita juga dapat menyelam di beberapa taka antara lain taka menyawakan dan taka karang kapal. Bagi pecinta wreck dive anda juga dapat mengunjungi bangkai kapal indonoor. Dengan kedalaman antara 5 – 40 meter, jarak pandang 5 – 25 meter dan arus yang bervariasi memungkinkan para penyelam pemula untuk menjelajahi dunia bawah laut Karimunjawa dengan lebih menyenangkan. Tutupan terumbu karang yang rapat dan didominasi oleh berbagai jenis ikan damsel akan membuat anda betah berlama-lama berlibur di daerah ini. Di sekitar pulau Parang anda juga bisa menjumpai berbgai jenis kima dan ikan napoleon karena site ini jarang terjamah. Untuk akomodasi tersedia banyak homestay dengan harga sangat terjangkau ataupun resort dengan fasilitas mewah.
Waktu penyelaman terbaik : April hingga Oktober
Status Konservasi : Kepulauan Karimunjawa ditetapkan menjadi Taman Nasional sejak 15 Maret 2001. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau.
Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu, gugusan kepulauan di sebelah utara Jakarta. Meskipun namanya Kepualauan Seribu, tidak berarti pulau-pulau di dalam gugusan kepualaun ini berjumlah seribu. Jumlah pulau itu hanya sekitar 101 pulau. Hanya beberapa pulau yang berpenghuni. luas daratan mencapai 897.71 Ha dan luas perairan Kepulauan Seribu mencapai 6.997,50 Km2.
Akses : Bisa dicapai melalui Muara Angke dengan perahu ukuran sedang selama 2.5 jam atau melalui pantai Marina Ancol kurang lebih 30 menit (tergantung pulau yang dituju). Untuk akomodasi, tersedia mulai dari homestay hingga resort yang menyediakan fasilitas cukup mewah.
Gambaran Umum Dive Site : Terumbu karang di tempat ini mungkin tidak sebaik beberapa tahun lalu. Sedimentasi dan polusi sampah padat merupakan masalah dan ancaman utama. Meskipun demikian, bagi rekan-rekan yang tidak punya waktu banyak untuk liburan jauh dari Jakarta, maka Kepulauan Seribu harus masuk dalam daftar utama. Beberapa lokasi dive pilihan ialah Gosong Balik Layar, Gosong Congkak, Gosong Sepa, Kuburan Cina, Melinjo, Pulau Kotok, Pulau Matahari, Pulau Putri, Pulau Sepa.
Waktu penyelaman terbaik : April hingga Oktober Status Konservasi : Kepulauan Seribu ditetapkan menjadi Taman Nasional Laut dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts-II/1995 dan No. 6310/Kpts-II/2002 yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Departemen Kehutanan. Luas wilayah 107.489 hektar dengan sekitar 44 buah pulau termasuk ke dalam taman nasional.
Komodo
Lokasi: Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat dalam koordinat 119º 09’ 00” – 119º 55’ 00” BT dan 8º 20’ 00” – 8º 53’ 00” LS, terdiri atas tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km². Secara administratif kawasan TN Komodo berada di wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi NTT.
Akses: Untuk sampai ke lokasi penyelaman komodo dapat ditempuh dengan liveaboard dari Bali, namun akan memakan biaya yang cukup banyak. Dapat juga dicapai dengan melakukan penerbangan dari Bali ke Labuan Bajo kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan boat sampai ke Komodo. Live aboard dari Labuan Bajo juga tersedia bagi anda yang menginginkannya. Penginapan banyak tersedia di Labuan Bajo dengan harga dan fasilitas yang sangat bervariasi.
Gambaran umum Dive Site:Ada beberapa site terkenal di Komodo antara lain Pantai Merah, Batu Bolong dan Batu Tiga. Penyelaman di Komodo sangat lengkap mulai dari melihat nudibranch dan pigmy seahorse yang sangat kecil namun menawan, warna warni ikan karang, hiu, barakuda dan ikan besar lainnya sampai manta yang bentangan sayapnya mencapai 5 meter ada di Komodo. Ditambah pula dengan keanekaragaman topografi bawah lautnya mulai dari reef flat sampai wall dapat anda nikmati. Sebagian besar dive site di Komodo berarus kuat dan membutuhkan perhitungan yang yang tepat sehingga penyelam pemula tidak dianjurkan menyelam di daerah ini.
Waktu penyelaman terbaik : April hingga Desember
Status Konservasi : Komodo ditetapkan menjadi Taman Nasional sejak tahun 1980. Taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya, satwa langka perpaduan Asia dan Australia serta setidaknya 253 spesies karang dan sekitar 1.000 spesies ikan.
Raja Ampat
BleachWatch Indonesia 2010:
Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi di beberapa lokasi terumbu di Raja Ampat. Laporan yang masuk yaitu di Misool dan Kofiau. Lebih lengkap mengenai status pemutihan karang terbaru dapat dilihat di laporan BleachWatch Indonesia 2010.
Pemutihan karang bukan berarti karang mati namun sekarat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan karang bisa pulih. Setiap aktifitas kita akan sangat membantu. Untuk tips-tipsnya dapat dilihat di tips di lokasi pemutihan karang
Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi di beberapa lokasi terumbu di Raja Ampat. Laporan yang masuk yaitu di Misool dan Kofiau. Lebih lengkap mengenai status pemutihan karang terbaru dapat dilihat di laporan BleachWatch Indonesia 2010.
Pemutihan karang bukan berarti karang mati namun sekarat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan karang bisa pulih. Setiap aktifitas kita akan sangat membantu. Untuk tips-tipsnya dapat dilihat di tips di lokasi pemutihan karang
Lokasi: Kepulauan Raja Ampat membentang di sisi barat Propinsi Papua Barat. Kepulauan ini memiliki luas areal daratan dan laut sekitar 9,8 juta are. Terdiri dari 4 gugusan pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, Pulau Batanta. Terkenal sebagai jantung segitiga terumbu karang dunia (75% jenis karang ada di Reja Ampat) dan diakui sebagai salah satu lokasi dengan keanekaragaman biota laut tertinggi.
Akses: Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan waktu dan biaya cukup besar. Kita dapat menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta ke Sorong atau penerbangan domestik via Manado atau Makassar. Dari Sorong pulau-pulau dijangkau dengan jalur laut. Umumnya, wisatawan memilih untuk menjelajahi Raja Ampat dengan menyewa liveaboard. Lainnya memilih untuk menginap resort yang tersedia di beberapa pulau, tentunya berikut paket-paket wisata.
Gambaran umum dive site: Semua penyelam mengakui Raja Ampat merupakan salah satu tujuan penyelaman terbaik di dunia. Mulai dari terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam, atol dan tipe gosong atau taka. Mulai dari Wayag, Kofiau hingga Misool. Di beberapa tempat, ketika surut terendah, kita dapat menyaksikan hamparan karang yang terpapar di atas permukaan air. Spesies yang unik? Mulai dari pigmy seahorse, Wobbegong, manta ray, pari elang, penyu hingga dugong. Catat juga biota-biota endemik Raja Ampat terutama ”walking shark”nya. Cape Kri atau Chicken Reef terkenal dengan ribuan ikan. Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Cek juga lokasi-lokasi promontory/tanjung. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan. Ada juga pesawat karam peninggalan perang dunia ke II bagi para pecinta wreck dive.
Status Konservasi: Pemerintah telah menetapkan laut sekitar Waigeo Selatan, yang meliputi pulau-pulau kecil seperti Gam, Mansuar, kelompok Yeben dan kelompok Batang Pele, telah disahkan sebagai Suaka Margasatwa Laut. Menurut SK Menhut No. 81/KptsII/1993, luas wilayah ini mencapai 60.000 hektar. Selain itu, Raja Ampat sendiri terbagi menjadi 7 Kawasan Perlindungan Laut.
Sabang
BleachWatch Indonesia 2010:
Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi di beberapa lokasi terumbu di Sabang. Laporan yang masuk juga terjadi Aceh sisi barat. Lebih lengkap mengenai status pemutihan karang terbaru dapat dilihat di laporan BleachWatch Indonesia 2010.
Pemutihan karang bukan berarti karang mati namun sekarat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan karang bisa pulih. Setiap aktifitas kita akan sangat membantu. Untuk tips-tipsnya dapat dilihat di tips di lokasi pemutihan karang
Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi di beberapa lokasi terumbu di Sabang. Laporan yang masuk juga terjadi Aceh sisi barat. Lebih lengkap mengenai status pemutihan karang terbaru dapat dilihat di laporan BleachWatch Indonesia 2010.
Pemutihan karang bukan berarti karang mati namun sekarat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan karang bisa pulih. Setiap aktifitas kita akan sangat membantu. Untuk tips-tipsnya dapat dilihat di tips di lokasi pemutihan karang
Lokasi : Sabang kota indah di ujung barat nusantara. Terletak di Pulau Weh, NAD merupakan Point Of Zero Kilometer Republic Indonesia (Titik Nol Kilometer Indonesia), ditandai dengan didirikan monumen untuk menandai dimulainya perhitungan jarak dan luas teritorial Negara Republik Indonesia. Berbatasan dengan Malaysia, India, serta dikelilingi Selat Malaka dan Samudera Hindia. Ada beberapa pulau lain disekitar Weh. Secara umum, komplek pulau-pulau ini menawarkan potensi wisata yang lengkap, mulai dari hutan, keindahan pantai dan tentunya petualangan bawah lautnya.
Akses : Untuk mencapai lokasi ini, pertama-tama menuju ibukota propinsi di Banda Aceh. Bisa dilakukan melalui jalur darat,laut dan udara. Dari Banda Aceh menuju Sabang, dicapai dengan menggunakan transportasi air yaitu dari pelabuhan penyeberangan Uleele Banda Aceh menuju Pelabuhan Balohan Sabang. Ditempuh selama maksimal 2 jam dengan kapal jenis feri. Bisa mengangkut kendaraan dan penumpang. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat menggunakan minibus atau taxi ke kawasan wisata. Umumnya menuju ke Pantai Iboih (Rubiah), kawasan wisata yang menyediakan berbagai akomodasi (umumnya berupa bungalow), kapal kecil dan kebutuhan wisata lainnya. Perjalanan hanya sekitar 45 menit.
Gambaran Umum Dive Site : Kurang lebih ada 20 lokasi penyelaman di kawasan ini, dengan jarak tempuh bervariasi mulai dari beach entry hingga transportasi kapal hingga 1 jam. Tingkat kesulitan juga variatif mulai dari untuk penyelam pemula hingga lokasi yang butuh teknik dan pengalaman lebih. Beberapa site unggulan yaitu The Canyon (struktur batu volkanik bawah air mulai kedalaman 15m hingga 50m. Schooling berbagai ikan besar, chub, napoleon wrasse, shark-white tip-, manta, moray, giant travelly, bumphead parrotfish plus kadang arus yang cukup besar), Batee Tokong (terkenal dengan berbagai jenis moray ell-nya), WW II Wreck “Sophie Rickmers”, Arus Balee (buat yang suka menikmati indahnya menyelam di arus), Pantai Ideu (massive gorgonian dan ikan yang luar biasa),dll
Waktu Penyelaman terbaik : Umumnya bisa dilakukan sepanjang tahun. Sedikit butuh pertimbangan pada musim hujan di akhir tahun hingga awal tahun.
Status Konservasi : Pulau Weh berstatus Taman Wisata Alam ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 928/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982 seluas ± 1.300 Ha. Masuk kategori V IUCN
Wakatobi
BleachWatch Indonesia 2010:
Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi di beberapa lokasi terumbu di Wakatobi. Laporan yang masuk juga terjadi di Hari Island. Lebih lengkap mengenai status pemutihan karang terbaru dapat dilihat di laporan BleachWatch Indonesia 2010.
Pemutihan karang bukan berarti karang mati namun sekarat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan karang bisa pulih. Setiap aktifitas kita akan sangat membantu. Untuk tips-tipsnya dapat dilihat di tips di lokasi pemutihan karang
Waktu penyelaman terbaik : April – Juni dan Oktober – Desember
Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi di beberapa lokasi terumbu di Wakatobi. Laporan yang masuk juga terjadi di Hari Island. Lebih lengkap mengenai status pemutihan karang terbaru dapat dilihat di laporan BleachWatch Indonesia 2010.
Pemutihan karang bukan berarti karang mati namun sekarat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan karang bisa pulih. Setiap aktifitas kita akan sangat membantu. Untuk tips-tipsnya dapat dilihat di tips di lokasi pemutihan karang
Wakatobi
Lokasi:Wakatobi merupakan skepulauan yang terdiri dari Wangi-wangi, Kaledupa, Tomea, Binongki terletak di Sulawesi Tenggara. Wakatobi sendiri sudah merupakan kota kabupaten dengan ibukota kabupaten terletak di Wangi-Wangi, terletak dalam koordinat 5.00º – 6.25º LS dan 123.34º – 124.64º BT.
Akses: Untuk mencapai Wakatobi pertama-tama menuju Kendari dengan akses laut maupun udara. Dilanjutkan ke Bau-bau dengan kapal cepat regular yang tersedia setiap hari dengan lama perjalanan lima jam atau dengan kapal kayu selama 12 jam. Dari Bau-bau ke Lasalimu melalui perjalanan darat selama dua jam, lalu naik kapal cepat Lasalimu-Wanci selama satu jam atau kapal kayu Lasalimu-Wanci selama 2,5 jam. Homestay dan resort juga telah tersedia di wilayah ini. Beberapa liveaboard juga sudah beroprasi di wilayah ini.
Gambaran umum Dive Site: Wakatobi memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dan 93 jenis ikan konsumsi perdagangan serta ikan hias. Tutupan terumbu karang yang tinggi dengan berbagai jenis ikan karang akan memanjakan para penyelam dengan keindahannya ditambah dengan jarak pandang 15 – 80 meter dan arus yang lebih bersahabat memungkinkan penyelam pemula ikut menikmati keindahannya.
Waktu penyelaman terbaik : April – Juni dan Oktober – Desember
Status Konservasi : Wakatobi ditetapkan menjadi Taman Nasional sejak tahun 1996, dengan total area 1,39 juta ha, meliputi keanekaragaman hayati laut dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.