Siapa yang tidak mengenal Papua? Papua adalah pulau paling Timur di negeri Indonesia ini. Perlu kita sadari, pendidikan masyarakatnya masih tertinggal jauh dibandingkan dengan wilayah pelosok lain di Indoneia. Mungkin salah satunya adalah karena jauhnya jangkauan serta sarana dan pra sarana yang kurang memadai di sana. Tetapi ada yang menarik yang Saya temui dari Wilayah Papua ini. Saya akan mengupas habis keindahan yang dimiliki oleh alam Papua diantaranya:
1. Ini salah satu yang Saya suka dari Papua. Papua kaya akan daerah yang strategis untuk pariwisata. Banyak keindahan alam yang tercipta di sana. Mulai dari Pantai, Hutan, Gunung, Rawa, semuanya masih alami dan belum tercemar seperti di kota kota besar.
2. Yang kedua adalah ragam budayanya. Di papua terkenal adanya sebuah suku yang masih terbilang pribumi yang bernama Suku Asmat. Ini juga adalah salah satu keunikan yang tidak dimiliki daerah manapun selain di Papua. Suku ini terkenal ramah, dan mereka mempercayai teguh bahwa mereka hidup dari alam, sehingga merusak alam adalah hal yang dilarang dalam suku mereka. Inilah salah satu faktor yang mendukung terjaganya ekosistem di tanah Papua. Rumah mereka pun tidak terbuat dari bata, tetapi terbuat dari dedaunan yang disusun sedemikian rupa. Keunikan lainnya adalah ragam patung yang mereka (Suku Asmat) buat, untuk ragam acara adat. Patung tersebut terbuat dari kayu yang dipahat menyerupai manusia. Beberapa diantaranya telah diikutsertakan dalam festival internasional.
3 Yang ke tiga adalah Alam bawah lautnya :
Raja Ampat
BleachWatch Indonesia 2010:
Fenomena pemutihan karang (coral bleaching) terjadi di beberapa lokasi terumbu di Raja Ampat. Laporan yang masuk yaitu di Misool dan Kofiau. Lebih lengkap mengenai status pemutihan karang terbaru dapat dilihat di laporan
BleachWatch Indonesia 2010.
Pemutihan karang bukan berarti karang mati namun sekarat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan karang bisa pulih. Setiap aktifitas kita akan sangat membantu. Untuk tips-tipsnya dapat dilihat di
tips di lokasi pemutihan karang
Lokasi: Kepulauan Raja Ampat membentang di sisi barat Propinsi Papua Barat. Kepulauan ini memiliki luas areal daratan dan laut sekitar 9,8 juta are. Terdiri dari 4 gugusan pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, Pulau Batanta. Terkenal sebagai jantung segitiga terumbu karang dunia (75% jenis karang ada di Reja Ampat) dan diakui sebagai salah satu lokasi dengan keanekaragaman biota laut tertinggi.
Akses: Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan waktu dan biaya cukup besar. Kita dapat menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta ke Sorong atau penerbangan domestik via Manado atau Makassar. Dari Sorong pulau-pulau dijangkau dengan jalur laut. Umumnya, wisatawan memilih untuk menjelajahi Raja Ampat dengan menyewa liveaboard. Lainnya memilih untuk menginap resort yang tersedia di beberapa pulau, tentunya berikut paket-paket wisata.
Gambaran umum dive site: Semua penyelam mengakui Raja Ampat merupakan salah satu tujuan penyelaman terbaik di dunia. Mulai dari terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam, atol dan tipe gosong atau taka. Mulai dari Wayag, Kofiau hingga Misool. Di beberapa tempat, ketika surut terendah, kita dapat menyaksikan hamparan karang yang terpapar di atas permukaan air. Spesies yang unik? Mulai dari pigmy seahorse, Wobbegong, manta ray, pari elang, penyu hingga dugong. Catat juga biota-biota endemik Raja Ampat terutama ”walking shark”nya. Cape Kri atau Chicken Reef terkenal dengan ribuan ikan. Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Cek juga lokasi-lokasi promontory/tanjung. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan. Ada juga pesawat karam peninggalan perang dunia ke II bagi para pecinta wreck dive.
Waktu penyelaman terbaik: April hingga Oktober
Status Konservasi: Pemerintah telah menetapkan laut sekitar Waigeo Selatan, yang meliputi pulau-pulau kecil seperti Gam, Mansuar, kelompok Yeben dan kelompok Batang Pele, telah disahkan sebagai Suaka Margasatwa Laut. Menurut SK Menhut No. 81/KptsII/1993, luas wilayah ini mencapai 60.000 hektar. Selain itu, Raja Ampat sendiri terbagi menjadi 7 Kawasan Perlindungan Laut.
Dengan keunikan keunikan yang Saya sebut di atas, seharusnya Papua bisa menjadi salah satu penambah devisa Negara dalam bisang pariwisatanya. Alam yang bagus, Suku yang unik, dan seni yang indah. Secara keseluruhan, materi untuk dikembangkannya dunia pariwisata di Papua lebih dari cukup. Tetapi mungkin karena sarana prasarana yang belum memadai, potensi alam nan indah khas Papua belum bisa mencuri hati para turis asing dan domestik. Semoga sarana dan pra sarana di sana cepat berkembang, dan dapat dijadikan salah satu objek wisata unggulan Indonesia.